Rabu, 15 Februari 2017

Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia

Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia - Fungi atau jamur adalah organisme heterotrof. Seluruh kebutuhan zat makananya diperoleh dari organisme lain, baik langsung dari organisme lain (parasit), ataupun dari sisa- sisa organisme lain (saprofit). 

Walaupun demikian, tidak semua jamur merugikan organisme lain. Bagi manusia jamur mempunyai peranan penting. Jadi, jamur ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. 

 Jamur Menguntungkan Manusia

a. Di bidang industri makanan dan minuman

1. Rhizopua Oryzae. Jamur ini tumbuh dan mengaitkan butir - butir bungkil atau kedelai menjadi tempe. Jamur ini berkembangbiak dalam lingkungan yang lembab dan kurang cahaya. Rhizopus dapat mengubah amilum dalam kedelai menjadi gula dan dapat memecah protein dan lemak yang ada di dalam sel - sel kedelai dan kacang, sehingga tempe itu seakan - akan lebih tersedia untuk dicerna perut kita. 

2. Saccharomyces. Sering disebut khamir atau yeast. Jenisnya banyak, antara lain Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale, keduany sering digunakan untuk membuat sake (minuman khas Jepang). 

Dalam keadaan untuk membuat anaerob, bila substratnya mengandung senyawa karbohidrat, Saccharomyces akan menghasilkan fermen, yang dapat mengubah gula menjadi alkohol + Co₂ dengan membebaskan sejumlah energi. 

3. Aspergillus. Walaupun jenis ini ada yang erugikan manusia, namun ada beberapa species dari Aspergillus yang juga menguntungkan manusia, yaitu Aspergillus wentii dan Aspergillus oryzae. Aspergillus wentii dipergunakan untuk membuat kecap. Sedangkan Aspergillus oryzae sering dipergunakan untuk membuat tape. 

4. Penicillium camemberti dan Penicillum roqueforti, banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas keju. jamur ini dapat menurunkan kadar kasein yang sering terdapat dalam keju. Dengan menurunya kadar kasein, keju menjadu lebih harum, sehingga lebih baik kualitasnya. 

Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia

5.Volvariella vovalcea, terkenal dengan sebutan jamur merang. lihat gambar. Jamur jenis ini merupakan jamur yang paling terkenal di Indonesia, di mana telah banyak orang mengusahakan pembudidayaanya. Jamur ini banyak mengandung lemak dan glikogen, dan dapat dimasak untuk dimakan.

Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia

Jamur jenis lain yang juga enak di makan adalah jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur jantung, jamur kapuk, jamur morel, dan lain sebagainya. 

b. Di Bidang Industri
Rhizopus nigricans, merupakan jenis jamur yang dapat dipergunakan untuk produksi asam fumarat. Sedang Rhizopus nodusus dapat dipergunakan untuk produksi asam laktat. 

c. Di Bidang Kedokteran
Alexader Fleming adalah orang pertama yang mengetahui khasiat penisilin, yaitu zat antibiotik yang dihasilkan oleh jamur jenis Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. 

Namun demikian obat 9antibiotik) tersebut baru dikembangkan secara besar - besaran setelah perang dunia II. jamur ini dapat tumbuh di mana - mana, terutama pada buah yang telah ranum dan tampak sebagai noda hijau atau biru. 

d. Di bidang Pertanian
Tidak disangsikan lagi, bahawa jamur sebagai organisme saprofit sangat penting artinya dalam membantu mengembalikan kesuburan tanah. Jamur - jamur saprofit menghancurkan kayu, daun - daunan sehingga menjadi mineral kembali. 

Berbagai Sifat Jamur

Berbagai Sifat Jamur

1. Struktur dan morfologi jamur
Jamur atau fungsi adalah organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang dan daun, sehingga sering disebut Thalus. Tubuh jamur ada yang terdiri atas satu sel, dan ada pula yang terdiri atas banyak sel. 

Yang terdiri atas banyak sel umumnya berbentuk benang, benang itu disebut hife. Hife akan bercabang - cabang membentuk bangunan seperti anyaman dan miselium. 

Berbagai Sifat Jamur


Sel - sel penyusun tubuh jamur sudah mempunyai inti sesungguhnya atau bersifat Eukariotik. Tetapi berbeda dengan alga, pada sel jamur tidak ditemukan adanya klorofil, sehingga seluruh kelompok jamur bersifat heterotrof. 


2. Cara Hidup Jamur
Seperti dijelaskan di atas, bahwa seluruh jenis jamur bersifat heterotrof, artinya kebutuhan makananya tergantung kepada organisme lain. Ada yang hidup dan memperoleh makanan dari sisa organisme lain, disebut jamur saprofit; ada pula yang hidup dan mengambil zat makanan dari jaringan organisme lain. Jamur yang demikian disebut jamur parasit. 

Berbagai Sifat Jamur

Jamur tidak dapat mencernakan makanan secara langsung seperti hewan, tetapi dengan cara mengeluarkan enzim ke dalam medium dimana jamur itu hidup. Enzim itu akan dipergunakan  untuk mempercepat penguraian zat, dan setelah dihasilkan zat yang sederhana, jamur akan menyerapnya. 


3. Habitat Jamur
Jamur hidup di daerah beriklim dingin hingga daerah beriklim panas, di darat maupun di air. namun demikian sebagian besar jamur kita temukan di darat, khususnya di tempat yang lembab dan kurang cahaya matahari. 


4. Reproduksi jamur
Jamur dapat berkembangbiak secara vegetatif maupun secara generatif. 

Berbagai Sifat Jamur


a. Secara vegetatif: Sering disebut perkembangbiakan secara aseksual atau secara tak kawin. Perkembangbiakan secara ini misalnya dengan membuat spora, fragmentasi, membelah diri, dengan tunas (budding), konidium, dan lain sebagainya. 

b. Secara generatid: Sering disebut secara kawin atau seksual. Perkembangbiakan secara generatif dapat berupa konjugasi hife yang menghasilkan zigospora. 

Spora pada jamur berbeda dengan spora pada bakteri. Spora bakteri merupakan endospora yang bukan sebagai alat reproduksi, sedangkan spora pada jamur merupakan alat reproduksi. 

Cara Menghindari Batu Ginjal

Cara Menghindari Batu Ginjal - Hingga saat ini telah ditemukan berbagai cara untuk menangani kelainan yang berupa batu ginjal. Walaupun peningkatan - peningkatan dalam mengobati batu ginjal terus berlangsung, tentunya lebih baik bila kita menghindari sejak awal. Beberapa cara untuk mencegah terjadinya batu ginjal dalam tubuh kita adalah sebagai berikut. 

1. Banyak Minum Air Putih
Menambah masuknya cairan ke dalam tubuh adalah langkah pertama untuk tetap bebas dari sakit ginjal, minimum 12 gelas setiap harinya. Cairan bentuk apapun dapat diminum, seperti air, jus, soda, kopi, dan teh. Bagi orang yang mempunyai kadar asam urat tinggi sebaiknya menghindari teh dan kalsium susu. 


2. Memeriksa cairan yang keluar tubuh setiap hari
Dokter menyarankan agar selalu melihat banyaknya cairan yang dikeluarkan tubuh setiao harinya. Jika cairan yang dikeluarkan dalam 1 hari di bawah 1.000 ml, keadaan ini akan membahayakan kesehatan ginjal. 


3. Kurangi Produk Susu
Sejauh ini, batu ginjal yang paling biasa adalah yang dibentuk oleh kalsium (kalsium oksalat atau kalsium fosfat). Bila sering menggunakan produk - produk supelemen untuk menguatkan tulang, kemungkinan besar dapat meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal. 

Produk - produk dari susu merupakan sumber kalsium terbesar. Batasi konsumsi mentega dan keju yang banyak mengandung kalsium dan merupakan sumber lemak yang tidak baik bagi kesehatan jantung. 

4. Jangan menggunakan obat pereda sakit perut antasida
Antasida atau obat pereda sakit perut yang dijual dipasaran, kebanyakan mengandung kalsium. 

5. Kurangi mengkonsumsi produk daging
Penderita batu ginjal jenis asam urat biasanya banyak mengonsumsi makanan tinggi. Oleh karena itu, bagi orang yang beresiko tinggi terkena batu ginjal sebaiknya mengurangi pemasukan protein hewani. 

6. Kurangi garam oksalat
Mengonsumsi buah - buahan dan sayuran akan memberikan vitamin dan mineral bagi tubuh, tetapi beberapa jenis makanan ini juga dapat memberikan oksalat bagi tubuh. 

Oleh karena itu, bagi orang yang beresiko tinggi terkena batu ginjal sebaiknya mengurangi makanan yang mengandung oksalat, seperti teh, cola, coklat, kacang, jeruk dan bayam. 

7. Perbanyak vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih. Bahan - bahan yang banyak mengandung vitamin A ini adalah ubi manis, brokoli, labu dan wortel. namun, harus diingat jika tubuh kita kelebihan vitamin A maka dapat mengakibatkan keracunan karena tubuh tidak dapat membuang kelebihan vitamin A ini. 

8. Perbanyak Vitamin B
Para ilmuwan menemukan vitamin B₆ dapat menurunkan kadar oksalat dalam darah sehingga mengurangi resiko pembentukan batu ginjal. 

9. Kurangi vitamin C
Vitamin C dalam dosis tinggi atau lebih dari 3000 mg/hari dapat menjadi masalah potensial bagi orang yang beresiko tinggi terkena batu ginjal. Hal ini karena vitamin C akan di ubah menjadi oksalat di dalam tubuh. 

Oleh karena itu, orang yang beresiko terkena batu ginjal sebaiknya menjauh dari suplemen - suplemen yang mengandung vitamin C. 

10. Olahraga Secara teratur
Salah satu keuntungan dari olahraga teratur adalah membuka jalan bagi kalsium untuk keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam tulang. Hasilnya, tulang menjadi lebih kuat dan mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal. 

11. Kurangi konsumsi garam
Batu ginjal dan konsumsi garam sangat erat hubunganya. Konsumsi garam yang wajar adalah sebanyak 2 gram per hari. 

Selasa, 14 Februari 2017

Merokok Dan Kesehatan Organ Pernapasan

Merokok Dan Kesehatan Organ Pernapasan - Merokok meru[akan suatu kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan karena rokok merupakan agen utama timbulnya berbagai macam penyakit, terutama penyakit pada sistem pernapasan dan kardiovaskuler (penyakit yang berhubungan dengan jantung). 

Dari penelitian diketahui bahwa sekitar 90% orang yang meninggal karena kanker paru - paru adalah perokok, sekitar 75% orang yang meninggal karena bronkitis adalah perokok, dan sekitar 10 persen kematian karena penyakit jantung disebabkan oleh rokok. 

Selain itu, juga terdapat laporan yang menunjukan bahwa merokok dapat mengurangi usia seseorang sebanyak 4 tahun. 

Di dalam rokok terkandung berbagai macam bahan - bahan kimja yang berbahaya bagi kesehatan. Nikotin merupakan zat utama yang terkandung dalam asap rokok. Nikotin bekerja pada pusat kepuasan di otak yang menyebabkan perokok ketagihan untuk terus merokok. Nikotin meningkatkan produksi senyawa kimia yang disebut "dopamine" dan berhubungan erat dengan pusat emosi di otak.

Nikotin menyebabkan perubahan - perubahan di dalam tubuh, yang berupa : 

a. Peningkatan frekuensi denyut jantung.
b. Penyempitan (kontriksi) pembulih darah dan peningkatan tekanan darah, serta 
c. Peningkatan kadar asam lemak dalam darah, keadaan ini akan menyebabkan penyumbatan p-ada pembuluh darah arteri jika disertai dengan kenaikan daya lekat keping darah. 

Selain nikotin, bahan kimia beracun yang juga sangat populer dan sangat berbahaya dalah "tar". Tar terdapat di dalam asap rokok, bila bahan ini masuk kedalam sistem tubuh maka akan dirombak di hati menjadi bahan yang diebut sebagai epoksida. 

Epoksida berbahay karena dapat merusak DNA yang merupakan unit genetis sel sehingga dapat menimbulkan pertumbuhan sel yang tidak normal pada organ (kanker). Oleh karena itu, bahan ini dianggap sebagai pemicu timbulnya kanker pada perokok. 

Selain itu, di dalam rokok juga terkandung karbon monoksida, berupa gas yang tidak berbau dan tidak berwarna serta lebih mudah bereaksi dengan hemoglobin darah dibandingkan dengan oksigen. 

Keadaan tersebut tentu akan mengurangi distribusi oksigen ke dalam sel - sel atau jaringan tubuh. Untuk menanggulangi kekurangan suplai oksigen ke jaringan maka jantung dan paru - paru terpaksa bekerja dengan lebih kuat lagi. Karbon monoksida juga merusak dinding arteri yang mendorong munculnya penyakit jantung. 

Banyak sekali pengaruh buruk yang ditimbulkan dri kebiasaan merokok bagi kesehatan. Pengaruh buruk yang ditimbulkan akibat merokok tidak hanya pada satu atau dua organ di dalam tubuh, tetapi dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Adapun pengaruh buruk rokok bagi kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Indra pembau pada hidung menjadi kurang sensitif.
b. Gigi menjadi mudah rusak dan gusi mudah bengkak.
c. Menurunkan daya kerja obat pada tubuh.
d. Mengganggu keadaan fisik dan mental.
e. Gigi menjadi berwarna kecoklatan, bau mulut dan bau badan menjadi tidak sedap sehingga merusak penampilan.

f. Menimbulkan gangguan ada sistem pencernaan.
g. Dapat menimbulkan penyakit asma, emfisema, dan penyakit sistem pernapasan lainya.

h. Meningkatkan terjadinya penyakit jantung.
i. Maningkatkan terjadinya kanker, terutama kanker pada paru - paru dan saluran pernapasan.

j. Menyebabkan penuaan dini pada kulit.
k. Menyebabkan keguguran pada wanita hamil dan bayi lahir prematur. 

Selain bagi diri perokok itu sendiri, merokok juga menimbulkan pengaruh buruk bagi orang - orang yang ada disekitar perokok (perokok pasif). 

Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia - Kemajuan di bidang teknologi telah banyak membantu manusia dalam menciptakan peralatan yang mampu mendeteksi atau bahkan menyembuhkan berbagai gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan manusia. 

Misalnya saja, deteksi kanker usus dengan sinar X dan pengambilan jaringan mukosa usus dengan menggunakan alat yang disebut gastroskop; teknik pemeriksaan organ pencernaan dengan endoskopi; pemecahan batu empedu dengan gelombang suara yang dipusatkan; dan penggunaan pil berkamera untuk diagnosis penyakit "gastrointestinal" (saluran pencernaan).

Saat ini, kanker usus telah dapat dideteksi dengan menggunakan sinar X atau dengan cara pemeriksaan jaringan mukosa usus. Pemeriksaan terhadap adanya kelainan pada mukosa usus tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut gastroskop. 

Alat tersebut berupa serat optik yang lentur sehingga dapat dimasukan ke dalam usus melalui mulut. 

Gambar dari serat optik pada gastroskop dapat dilihat langsung pada layar monitor sehingga baik dokter maupun pasien dapat melihat keadaan dinding usus secara langsung.

Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya kanker usus maka akan dilakukan kangkah - langkah penanganan selanjutnya, baik melalui kemoterapi maupun melalui pengangkatan bagian yang terkena kanker secara lokal (gastrectomi). 

Selain kanker usus, penanganan gangguan pada sistem pencernaan yang berupa batu empedu juga mengalami kemajuan. Batu empedu merupakan suatu endapan kapur pada kantung empedu yang biasanya menyumbat saluran empedu. 

Batu empedu biasanya dapat tertekan mengalir ke saluran empedu dan dikeluarkan. Namun, jika batu empedu tersebut berukuran besar maka tidak dapat dikeluarkan dan akan menyumbat saluran empedu. 

Keadaan tersebut dinamakan kholestitis. Saat ini telah ditemukan cara aman untuk menghancurkan batu empedu pada penderita kholestitis, yaitu dengan menggunakan gelombang suara yang dipusatkan. 

Penderita kholesistitis berendam dalam air, kemudian batu empedu dihancurkan melalui gelombang suara yang dipusatkan. Alat yang digunakan untuk terapi ini disebut "lithotriper". 

Endapan kapur yang hancur akibat gelombang suara yang dipusatkan tersebut akan keluar dengan mudah dari saluran empedu. Jika adanya batu empedu menyebabkan infeksi dan inflamasi serta terbentuknya lubang maka harus dilakukan pembedahan, pengambilan kantong empedu (Kholesistectomi). 

Selain itu, berbagai macam penyakit pada saluran pencernaan juga telah di dapat diagnosis dengan cara endoskopi dan penggunaan pil berkamera. Endoskopi merupakan suatu teknik pemeriksaan saluran pencernaan dengan suatu alat berupa selang/ tabung serat optik yang disebut endoskop. 

Stent Dan Balon Harapan Baru Bagi Penderita Jantung Koroner

Stent Dan Balon Harapan Baru Bagi Penderita Jantung Koroner - Laporan badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2004 mencatat, tujuh juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung koroner. Angka tersebut diperkiarakan meningkat menjadi 11 juta pada tahun 2020. Akan tetapi, kemajuan di bidang medis telah memberi harapan baru bagi penderita penyakit jantung koroner dengan ditemukanya sebuah alat bantu yang dinamakan "stent" dan "balon". 

Stent merupakan anyaman stainlesstell atau baja antikarat berbentuk cincin yang membungkus sebagian dari permukaan luar balon yang digunakan sebagai media untuk menempatkan stent pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan. 

Diameter stent di mulai dari 2,25 hingga 4 mm, sedangkan panjangnya mencapai 33 mm. Pemilihan stent ditentukan oleh dokter berdasarkan diameter koroner dan panjangnya pembuluh yang mengalami penyempitan. 

Istilah stent di ambil dari nama seorang dokter gigi asal Inggris, yaitu Charles T. STent (1807 - 1885) yang berhasil menemukan alat penyangga khusus untuk meratakan gigi. 

Setelah stent dan balon sampai pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan maka balon akan melepaskan Stent untuk tetap meregang pada pembuluh darah mengembang dan terbuka kembali untuk aliran darah. 

Stent ini berfungsi untuk menyanggah lumen arteri koroner agar tidak menyempit kembali atau restenosis, setelah dilebarkan oleh balon. Dari beberapa kasus ini, restenosis dapat diturunkan sampai 20% dengan menggunakan Stent. 

Sebaliknya, tanpa stent hampir 40% penderita mengeluh nyeri dada akibat restenosis. Menurut dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.P. Seorang dokter spesialis jantung di RS. Hasan sadikin Bandung mengatakan bahwa pemasangan alat ini sederhana. 

Stent berbentuk cincin yang menempel pada balon di ujung kateter diarahkan ke lokasi penyempitan. Pada saat balon dikembangkan maka Stent pun ikut mengembang lalu menempel pada lumen pembuluh darah arteri koronaria. 

Balon kemudian dikempiskan dan ditarik kembali dengan meninggalkan Stent dalam koroner. Stent yang didesain ada yang menggunakan lapisan obat makrolid anti jamur yang bersifat imunosupresan kuat. Stent yang demikian menurut dr. Fauzi, harganya dua hingga tiga kali lipat dari yang tanpa lapis obat. 

Penanganan koroner kini tidak hanya dengan penderita satu penyempitan koroner, tetapi juga pada ketiga penyempitan pembuluh koroner jantung. Kemajuan ini ternyata berdampak pada penurunan jumlah bedah Bypass, hal ini dapat dimengerti karena orang lebih senang menjalani tindakan tanpa pembedahan ketimbang harus menjalani operasi bedah jantung. 


Adapaun prosedur pemasangan Stent dan Balon tersebut, adalah sebagai berikut : 

1. Kateter disisipkan melalui arteri besar yang akan menuju jantung, dimana pada saat itu juga disisipkan zat warna khusus ke dalam arteri yang digunakan dalam membantu menunjukan tempat terjadinya penyempitan pada koronaria. 

2. Sebuah alat yang tersusun atas balon terbungkus Stent anyaman diarahkan menuju tempat terjadinya penyempitan. 

3. Pada saat alat tersebut sampai pada tempat penyempitan maka balon dibesarkan untuk mengembangkan Stent. Stent yang meregang ini menyebabkan pembuluh darah yang menyempit menjadi mengembang. 

4. Setelah Stent meregang maka balon dikempiskan. Sementara itu, Stent tetap meregang hingga balon ditarik kembali keluar. Saat itu pembuluh koronaria akan di tahan oleh Stent yang meregang agar tetap terbuka lumenya dari penyempitan awal. 

Luka Bakar Pada Kulit Dan Transplantasi

Luka Bakar Pada Kulit Dan Transplantasi - Luka Bakar merupakan akibat dri pendarahan pada kulit karena panas, radiasi, sengatan listrik atau elektrik dan senyawa kimia tertentu yang iritatif. Luka bakat pada kulit digolongkan ke dalam tiga kateogir, yaitu luka bakar parsial atau luka bakar kulit kategori pertama, dan ketiga. 

Luka bakar kulit kategori pertama, jika kerusakan kulit terjadi pada lapisan epidermism, misalnya disebabkan oleh radiasi sinar matahari sehingga kulit tampak kemerahan disebut eritrema. 

Luka bakar kulit kategori kedua, jika kerusakan kulit terjadi lapisan epidermis dan beberapa lapisan dermis. Sementara, luka bakar dengan ketebalan penuh, jika kerusakan kulitnya mulai dari lapisan epidermis, dermis hingga subkutan. 

Ujung - ujung saraf, pembuluhdarah, dan komponen dermis lainya mengalami kerusakan. Luka bakar kulit kategori tiga tidak dapat mengalami penyembuhan sendiri. 

Di Amerika Serikat, sekitar 10.000 orang meninggal akibat kebakaran kulit. Jika kebakaran kulit terjadi sampai 20% atau lebih dari seluruh permukaan tubuh akan sangat berbahaya sebab, kulit memiliki beberapa fungsi penting antara lain untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, termoregulasi atau pengaturan suhu, dan proteksi terhadap kekeringan, serta infeksi bakteri patogen.

Oleh karena kebakaran kulit kategori tiga tidak dapat mengalami penyembuhan sendiri, maka biasanya dilakukan operasi pengambilan jaringan kulit yang rusak. 

Transplantasi kulit dapat dilakukan terhadp lapisan epidermis dan sebagian kecil dermis atau lapian epidermis dengan lapisan dermis. Melalui terapi penggantian cairan, metode pengontrolan (grafting), pasien muda yang mengalami kebakaran kulit sampai 80 % dapat disembuhkan hingga 50%. 

Teknik transplantasi kulit melibatkan kultur jaringan sel. Sel - sel jaringan epidermis yang sehat, melalui teknik khusus diambil kemudian dikultur secara "in Vivo" di laboratarium. 

Dalam beberapa waktu, sel - sel lapisan germinativum akan membelah dan menghasilkan sel - sel lapisan epidermis. Sel - sel hasil kultur inilah yang digunakan untuk transplantasi pada area jaringan kulit yang terbakar. 

Akan tetapi, yang masih menjadi perdebatan para ahli sampai saat ini adalah tentang kekuatan dan fleksibilitas kulit hasil perbaikan.  

Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan

Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan - Teknik kultur jaringan merupakan salah satu pemuliaan tanaman dengan pengembangan teknik pembiakan vegetatif dalam skala yang lebih luas. Kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat identik dengan induknya. 

Pada prinsipnya, kultur jaringan mengaplikasikan konsep bahwa semua bagian tanaman memiliki kemampuan untuk dapat tumbuh bila ditanam pada medium yang cocok (totipotensi). 

Pada pelaksanaan kultur jaringan hanya diperlukan sedikit bagian tanaman, seperti potongan daun, pucuk, ujung batang, dan organ - organ vegetatif lainya.

Melalui kultur jaringan diperoleh keturunan dengan jumlah yang banyak engan waktu yang relatif singkat. Dalam teknik kultur jaringan yang terdapat beberapa istilah penting yang sering digunakan, seperti eksplan dan kalus. 

Eksplan adalah bagian tanaman yang akan dikultur, seperti akar, daun, dan batang. Sedangkan kalus merupakan hasilpertumbuhan tanaman dengan teknik kultur jaringan yang belum dewasa. 

Penerapan kultur jaringan tumbuhan mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan penanaman konvensional. 

Beberapa keuntungan tersebut, antara lain dengan teknologi kultur jaringan dapat dibentuk senyawa bioaktif dalam kondisi terkontrol dan waktu yang relatif lebih singkat; kultur bebas dari kontaminasi mikroba; setiap sel dapat diperbanyak untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder tertentu; pertumbuhan sel terawasi; dan proses metabolisme dapat diatur secara rasional. 

Selain itu, kultur jaringan tidak tergantung kepada kondisi lingkungan seperti keadaan geografis, iklim dan musim. 

Energi Di Dalam Sel

Energi Di Dalam Sel  - Energi di dalam sel ada beberapa bentuk. yaitu kinetik, panas, potensial dan energi kimia. Dalm sel juga ada pembangkit energi. Ada dua organ yang bertugas sebagai pembangkit energi, yaitu kloroplas dan mitokondria.

Kloroplas hanya ada pada sel tunbuhan, sedangkan mitokondria terdapat pada selo tumbuhan maupun sel hewan. Berkat adanya kloroplas maka tumbuhan hijau dapat mengubah energi yang terkandung dalam cahaya matahari menjadi energi potensial.

Kloroplas terdapat dalam sel daging daun (mesofil) dan mengandung pigmen klorofil. Klorofil ada dua macam yang bekerja sama dari ATP, yaitu ATP --> ADP + P.

Menerima energi (endergonik) berarti menyerap energi dalam ikatan kimia baru yang energi potensialnya lebih besar dari ikatan kimia semula.

Dalm hal ini, ADP bereaksi kembali dengan P membentuk ATP. Reaksi 1 ( ke kanan) di sebut eksergonik merupakan reaksi yang menghasilkan energi. Reaksi 2 (ke kiri) di sebut endergonik merupakan reaksi yang menerima (menggunakan) energi.

Contoh reaksi 1 adalah reaksi pernapasan sel, sedangkan contoh reaksi 2 adalah fotosintesis pada tumbuhan.


Langkah Kegiatan Analisis Bentuk Sperma

 Analisis Bentuk Sperma 

Alat Dan Bahan :

Seperangkat alat bedah dan papan bedah, gelas arloji, pipet pasteur, gelas objek dan kaca penutup, NaCI, 96% (larutan Ringer), formalin 2 % dalam H₂O, Alizarin red S 5% atau metylen blue 1 %, mencit jantan atau testis domba ( 1 testis dapat digunakan satu kelas). 


Langkah Kegiatan : 

1. Buatlah suspensi sperma dari testis yang dihancurkan dengan pinset dalam larutan ringer pada gelas arloji besar. 

2. Buatlah sedemikian rupa sehingga kalian mendapatkan cairan hasil suspensi berwarna putih. 

3. Hisaplah suspensi dengan pipet pasteur dan masukan ke dalam gelas arloji baru, tambahkan larutan ringer seperempat dari volume sperma yang kalian masukan. 

4. Dengan menggunakan pipet, teteskan beberapa tetes sperma ke dalam gelas arloji lainya yang berisi formalin 2%, biarkan 5 - 10 menit. 

5. Ambil sperma yang telah difaksasi (diawetkan) dengan pipet, dan teteskan (2-3 tetes) pada permukaan gelas objek yang telah bersih. 

6. Buatlah apusan sperma yang merata pada kaca objek, biarkan sampai kering, kemudian teteskan pewarna (Alizarin Red S) dan ratakan, tunggu 5 - 10 menit. 

7. Kelebihan zat warna dibuang dengan cara mengalirkan air kran secara perlahan di atas permukaan preparat. 

8. Keringkan dengan cara diangin- anginkan, amati di bawah mikroskop. 

9. Gambarlah spermatozoa yang kalian amati dan berilah keterangan secukupnya!


Pertanyaan : 

1. Apakah kalian menemukan bentuk spermatozoa pada preparat sperma yang kalian buat? Jika kalian menemukan spermatozoa yang abnormal, coba kalian gambat bentuknya?

2. Bagaimanakah bentuk kepala spermatozoa yang kalian amati? Bandingkan dengan gambar kepala spermatozoa manusia! Menurut kalian, apakah kepala spermatozoa setiap hewan bentuknya asam? 

Cara Kerja Persepsi Termoreseptor (Reseptor Suhu)

 Persepsi Termoreseptor (Reseptor Suhu) 


Alat Dan Bahan : 

Gelas ukur, air biasa, es batu, pemanas air, gelas beker. 

Cara Kerja :

1. Sediakan 3 buah gelas beker dan beri label A,B dan C. 

2. Isilah gelas beker A dengan air hangat dan gelas beker B dengan air dingin yang di campur es batu. 

3. Masukan ujung jari tangan kiri ke dalam gelas beker A dan masukan ujung jari tangan kanan ke dalam gelas beker B, rendamlah kedua ujung jari tersebut selama 1 menit. 

4. Campurkan dengan cepat setengah bagian air panas dengan setengah bagian air dingin dan masukan ke dalam gelas beker C. 

5. Celupkan kedua jari yang rendam tadi ke dalam gelas beker C dalam waktu yang bersamaan. 

6. Apa yang dirasakan pada kedua ujung jari tersebut? Panas atau dingin? 


Pertanyaan : 

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan thermoreseptor dan intereseptor? 

2. Apa kesimpulan dari kegiatan tersebut? Buatlah uraian singkat mengenai kesimpulan dari kegiatan ini!

Langkah Kegiatan Reseptor Rasa

 Reseptor Rasa

Alat Dan Bahan : 

Empat buah pinggan kecil larutan cuka 33%, larutan cuka NaCI 10%, laruatn aspirin atau larutan kina encer, larutan gula tebu 5%, cotton bud (tusuk gigi atau lidi yang ujungnya di beri kapas), peta rasa, kertas isap atau kertas saring. 

Langkah Kegiatan : 

1. Buatlah kelompok yang beranggota 4 - 5orang.

2. Lakukan pengujian daerah pengecapan berbagai rasa pada lidah setiap orang dalam anggota kelompok dengan cara sebagai berikut. 

a. Lakukanlah kegiatan ini dengan cara berpasangan. 

b. Mintalah pasangan praktikum anda berkumur, kemudian anda berkumur, kemudian keringkan lidahnya dengan kertas isap. 

c. Celupkan cotton bud ke dalam larutan asam. Buanglah keleihan larutan dengan menekankan cotton bud yang telah dicelupkan pada larutan asam tadi pada sisi pinggan. 

d. Minta teman anda untuk menjulurkan lidahnya. 

e. Sentuhkan cotton bud pada ujung lidah, tepi lidah bagian depan, tepi lidah bagian belakang, bagian tengah lidah dan pada lidah bagian belakang. 

f. Tuliskan (+) pada daerah peta rasa yang sesuai dengan jika anda merasakan larutan tersebut. 

g. Tuliskan (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah tertentu yang disentuh tidak sensitif terhadap larutan yang di uji. 

h. Ulangi prosedur di atas dengan menggunakan ketiga larutan yang lain satu demi satu. Berkumurlah setiap akan melakukan pengujian rasa dengan larutan yang berbeda. 

Pertanyaan : 

1. Jelaskan mekanisme jalanya impuls pada percobaan di atas, sehingga anda dapat merasakan rasa manis, pahit, asam dan pahit. 

2. Deerah kegiatan tersebut, sebutkan daerah - daerah pengecapan rasa pada lidah manusia! Mengapa? 

Langkah Kegiatan Reseptor visual

Reseptor visual 

Alat dan Bahan : 
Spidol hitam, penggaris panjang, kertas gambar, jarum. 

Langkah Kegiatan : 

A. Mengetahui keberadaan bintik buta pada mata 

1. Buatlah tanda + pada sehelai kertas putih pada jarak 20 cm di depan wajah sejajar dengan mata kanan. 

2. Tutup mata kiri, dan fokuskan mata kanan pada tanda + . Selanjutnya, gerakan tanda tersebut mendekati wajah secara perlahan. 

3. Pada jarak tertentu, tanda tersebut akan menghilang dari pandangan. Teoat pada saat hilangnya tanda + dari pandangan, ukurlah jarak antara mata dengan tanda + tersebut.

Pada saat tanda + tidak tampak, hal ini berarti bayangan benda yang masuk ke mata jatuh tepat di bagian bintik buta pada mata. 

4. Bandingkan dengan jarak yag diperoleh oleh pratikan lainya dalam satu kelompok. 


B. Mengetahui Titik Pandangan Terdekat 

(Jarak dari mata ke objek terdekat yang dapat di fokuskan  dengan jelas disebut titik pandangan terdekat). 

1. Tutuplah satu mata engan tangan dan fokuskan satu mata yang lain pada jarum yang dipegang oleh tangan yang lain jauh di depan mata. 

2. Gerakan tangan yang memegang jarum mendekati mata secara perlahan - lahan hingga benda tampak kabur. 

3. Ukur jarak mata dengan jarum ketika jarum terlihat kabur. Jarak ini merupakan titik pandangan terdekat. 

4. Ulangi proses tadi dengan mata yang lain dan bandingkan keduanya. 


Pertanyaan :

1. Apa yang di maksud dengan bintik buta dan bintik kuning?

2. Saraf apa saja yang berhubungan dengan mekanisme penglihatan? jelaskan!

3. Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan ini? 

Langkah Kegiatan Pemeriksaan Glukosa Dalam Urine

 Pemeriksaan Glukosa Dalam Urine

Alat Dan Bahan : 

Larutan bendict, tabung reaksi, gelas air mineral bekas, pipet, pembakar bunsen, penjepit tabung reaksi, dan urine. 

Langkah Kegiatan:


1. Buatlah kelompok yang terdiri 4 - 5 orang masing - masing orang dalam kelompok menyiapkan urine yang di tampung dalam gelas air mineral bekas. 

2. Didihkan 5 ml larutan Benedict dalam tabung reaksi dengan menggunakan pembakar bunsen. 

3. Tambahkan 8 tetes urine ke dalam larutan tadi dan panaskan lagi selama 1 - 2 menit kemudian biarkan dingin. 

4. Amati ada dan tidaknya perubahan warna (endapan) yang terjadi. Kemungkinan terjadinta perubahan warna dan endapan adalah sebagai berikut : 
hijau : kadar glukosa 1%
merah : kadar glukosa 1,5%
orange : kadar glukosa 2%
kuning : kadar glukosa 5%

5. Catatlah hasil pengamatan kalian dalam tabel pengamatan seperti contoh tabel di bawah ini. 

Langkah Kegiatan Pemeriksaan Glukosa Dalam Urine

Rabu, 08 Februari 2017

Langkah Kegiatan Pengamatan Amonia Dan Urea Dalam Urine

Pengamatan Amonia Dan Urea Dalam Urine

Alat Dan Bahan : 
Urine, lampu spiritus, gelas objek, asam oksalat, dana sodium hipobromida.


Langkah Kegiatan : 

A. Pengamatan Adanya Amonia Dalam Urine
1. Masukan air 1 ml urine ke dalam tabung reaksi.
2. Panaskan dengan lampu spiritus.
3. Amati bau yang terjadi (jangan lupa membedakan bau urine sebelum dan sesudah dipanaskan).

Pertanyaan :
1. Bagaimana bau urine sebelum dan sesudah dipanaskan? Mengapa?
2. Berasal dari apakah amonia pada urine tersebut?


B. Pengamatan Adanya Urea Dalam Urine
1. Teteskan beberapa tetes urine pada gelas objek, kemudian jemus di bawah sinar matahari dan biarkan sebagian urine tersebut menguap.

2. Tambahkan setetes larutan asam oksalat.
3. Amati kristal urea yang terbentuk.
4. Tambahkan beberapa tetes larutan sodium hipobromida dan amati perubahan yang terjadi (pada proses ini akan terjadi pemuaian nitrogen akibat adanya penguraian urea0.

Pertanyaan :

1. Bagaimanakah keadaan urine sebelum dan sesudah ditambahkan larutan asam oksalat.
2. Jelaskan bagaimana terbentuknya urea di dalam tubuh?

Cara Kerja Menghitung Frekuensi Pernapasan

Menghitung Frekuensi Pernapasan 


Alat Dan Bahan : 

Stopwatch atau jam tangan dan alat tulis

Cara Kerja: 

1. Buatlah kelompok yang terdiri atas dua orang.
2. Lakukan penghitungan frekuensi pernapasan kalian secara bergantian. 

3. Lakukan penghitungan frekuensi pernapasan ketika duduk santai, setelah berdiri selama 15 menit, dan setelah melompat - lompat selama 10 menit. 

4. Ketika melakukan penghitungan frekuensi pernapasan disetipa keadaan tubuhmu, lakukan juga penghitungan jumlah denyut nadi dengan cara menekan pergelangan tangan kananmu. 

5. Bandingkan frekuensi pernapasan dan frekuensi denyut nadimu dengan teman dikelasmu kemudian catat hasil penghitungan tersebut dalam bentuk tabel pengamatan. 

Langkah Dan Kegiatan Menghitung Konsumsi Oksigen

Menghitung Konsumsi Oksigen


Alat Dan Bahan :

Serangga (jangkrik, kecoa atau belalang), respirometer, tinta warna, KOH, kapas, timbangan dan vaselin. 

Langkah Kegiatan : 

1. Masukan sedikit kristal KOH yang telah dibungkus kain kasa ke dalam botol kecil dari respirometer. 

2. Timbang botol tersebut, kemudian masukan hewan (serangga) dan timbang kemabli (selisih berat dari kedua timbangan ini sama dengan berat hewan). 

3. Tutup botol tersebut dengan pipa penutup yang ada skalanya dan olesi dengan vaselin dan disekelilingnya. Usahakan jangan sampai ada udara yang masuk. 

4. Letakan permukaan alat tersebut di atas meja (kedudukan pipa sejajar dengan permukaan meja). 

5. Teteskan larutan pewarna ke dalam ujung pipa yang terbuka, beri tanda skala tetesan pertama. 

6. Amati pergerakan tetesan zat warna tadi, serta catat volume oksigen yang dikonsumsi selama 1 menit. 

7. Ulangi percobaan ini sampai lima kali.

8. Hitunglah konsumsi oksigen dalam satuan ml/gram/jam. 

9. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel seperti contoh tabel pengamatan berikut ini.

Langkah Dan Kegiatan Menghitung Konsumsi Oksigen

Konsumsi oksigen hewan percobaan ....ml/gram/jam

Langkah Kegiatan Volume Udara Pernapasan

Langkah Kegiatan Volume Udara Pernapasan


Alat Dan Bahan : 

Alat pengukur volume udara dapat dibuat dari galon air mineral bekas ukuran 5 liter, ember besar atau bak plastik besar, air ledeng (air sumur), pipa atau selang plastik. 


Langkah Kegiatan : 

1. Buat kelompok 4 - 5 orang.
2. Rangkailah alat pengukur volume udara pernapasan sederhana dari galon air mineral bekas, ember besar, dan selang plastik. Beri skala pada galon bekas tersebut. 

3. Isi ember dengan air ledeng atau air sumur sampai hampir penuh, galon bekas yang telah diberi skala dalam keadaan terbalik sehingga air masuk ke dalam galon. Selanjutnya, masukan selang plastik pada mulut galon tersebut. 

4. Tiuplah selang yang telah dihubungkan dengan mulut galon hingga galon naik. Catat dan ukur ketinggian air dalam galon setelah ditiup. Lakukan hal ini secara bergiliran. 

5. Ulangi percobaan tersebut dengan menarik napas terlebih dulu sebelum meniup selang yang dihubungkan dengan mulut galon. Bandingkan dengan kegiatan yang kalian lakukan sebelumnya. 

6. Ulangi kegiatan ini minimal 3 kali sehingga diperoleh data volume pernapasan dari setiap individu di kelompok kalian. 

7. Catat hasil pengamatan kalian pada tabel. 

Cara Kerja Pengaruh suhu terhadap kerja Enzim pencernaan Makanan

Cara Kerja Pengaruh suhu terhadap kerja Enzim pencernaan Makanan 


Alat Dan Bahan : 

larutan benedict, larutan amilum 1%, tabung reaksu rak tabung reaksi, corong plastik, termometer, gelas beker (500 ml), lampu spiritus, penjepit tabung, pipet tetes.

Cara Kerja :

1. Siapkan 4 tabung raksi yang masing - masing diberi label 1,2,3 dan 4.

2. Tabung reaksi 1 di isi dengan 5 ml air liur, tabung reaksi 2 diisi dengan 5 ml larutan amilum, tabung reaksi 3 dan 4 diisi dengan 5 ml air liur.

3. Masukan tabung reaksi 1,2 dan 3 ke dalam air hangat yang bersuhu 31 derajat celcius dan biarkan selama 10 menit, gunkan penjepit untuk memindahkan tabung tabung ini. Untuk tabung nomor 4 biarkan di dalam suhu ruangan.

4. Tambahkan 20 tetes (1 ml) larutan  Benedict ke dalam masing - masing tabung reaksi. Apa yang terjadi pada masing - masing tabung reaksi tersebut?

5. Amati tabung reaksi mana yang mengalami perubahan warna menjadi hijau sampai merah atau endapan merah bata maka hal ini meunjukan adanya aktivitas enzim.

6. Catatlah hasil pengamatan pada tabel. 

Kamis, 02 Februari 2017

Cara Kerja Uji Vitamin C

 Uji Vitamin C 

Alat Dan Bahan : 

Indikator biru (blue indophenol), macam - macam jus buah (jeruk, tomat, jambu dan alpukat), tablet vitamin C )dibuat alarutan 1%), tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, air (aquades). 

Cara Kerja : 

1. Ambil 6 buah tabung reaksi, 4 tabung reaksi untuk jus buah - buahan segar yang akan diuji, 1 tabung reaksi untuk larutan vitamin C 1%, dan 1 tabung reaksi untuk air (aquades). Masing - masing tabung reaksi diberi label sesuai dengan bahan makanan. 

2. Masukan 10 ml indikator indofenol biru ke dalam masing - masing tabung reaksi tersebut. 

3. Tambahkan setetes demi setetes masing - masing bahan yang akan diuji kedalam  tabung reaksi sesuai label. 

4. Apabila bahan yang diuji mengandung vitamin C maka akan terjadi perubahan warna dri biru menjadi merah muda dan akhirnya tidk berwarna. 

5. Hitung dan catatlah jumlah tetesan yang digunakan hingga terjadi perubahan warna. 

6. Jika tidak terjadi perubahan warna pada indofenol biru setelah ditetesi lebih dari 20 tetes bahan yang diuji maka bahan tersebut tidak mengandung vitamin C. Makin banyak jumlah bahan yang diuji yang ditambahkan untuk mengubah warna indofenol biru menjadi tidak berwarna, makin sedikit kandungan C- nya. 

7. Bandingkan hasil perubahan warna dengan larutan vitamin C 1% (larutan pembanding). 

8. Catat hasil percobaan kalian dalam tabel!

Cara Kerja Rangka Pada Manusia Dan Mamalia

 Rangka Pada Manusia Dan Mamalia

Alat Dan Bahan:

Torso rangka manusia, gambar rangka manusia, torso rangka beberapa mamalia, gambar rangka beberapa mamalia. 

Cara Kerja :

1. Amati rangka tubuh manusia yang diletakan di depan kelas. 

2. Catatlah nama - nama tulang yang menyusun rangka tubuh manusia, klasifikasi jenis - jenis tulang yang menyusun rangka apendikular dan tulang penyusun rangka aksilar. 

3. Catatlah bentuk dan ukuran tulang yang kalian amati, baik rangka apendikular maupun rangka aksilar. 

Cara Kerja Pengujian Bahan Makanan

 Pengujian Bahan Makanan

Alat Dan Bahan : 

Tabung reaksi, rak tabung reaksi, kertas saring, pipet tetes, gelas kimia, penjepit tabung reaksi, pembakar bunsen, batang pengaduk, mortar dan alat tumbuk, beberapa jenis bahan makanan (kentang, buah jeruk, minyak goreng, telur, nasi), air (aquades), reagen biuret, iodium, larutan benedict, kerta putih (kertas minyak).  

Cara Kerja : 


A. Uji amilum
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang diberi label sesuai dengan bahan makanan yang akan diuji. Haluskan bahan makanan yang keras lalu tambahkan air hingga terbentuk karutan atau suspensi. 

2. Masukan 10 tetes bahan makanan ke dalam masing - masing tabung reaksi yang telah diberi label sebelumnya. 

3. Masukan tabung 4-5 tetes reagen iodium, amati perubahan warnanya. Bila bahan makanan yang diuji mengandung amilum maka akan terbentuk warna biru kehitaman.

4. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel!


B. Uji glukosa

1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang telah diberi label sesuai dengan bahan makanan yang akan diuji. Masukan 10 tetes bahan makanan yang telah disiapkan sebelumnya ke dalam masing - masing tabung reaksi sesuai dengan label. 

2. Masukan 10 tetes reagen Benedict pada masing - masing tabung reaksi tersebut. 

3. Dengan menggunakan penjepit tabung reaksi, masukan kelima tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Amati perubahan warnanya! Jika bahan makanan yang diuji mengandung glukosa maka akan terbentuk endapan berwarna merah bata. 

4. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel!

C. Uji Protein

1. Siapkan 5 buah tabung reaksi yang telah diberi label sesuai dengan bahan makanan yang akan diuji. Masukan 10 tetes bahan makanan yang telah disiapkan  sebelumnya ke dalam masing - masing tabung reaksi sesuai dengan label. 

2. Masukan 5 tetes reagen Biuret pada masing - masing tabung reaksi tersebut. 

3. Amati perubahan warna yang terjadi! Jika bahan makanan yang diuji mengandung protein maka akan terbentuk warna ungu.

4. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel! 


D. Uji Lemak

1. Siapkan 5 macam bahan makanan seperti pada percobaan A.

2. Sediakan kertas saring atau kertas buram, dan beri label pada kertas tersebut sesuai dengan bahan makanan yang diuji. 

3.Teteskan masing - masing bahan makanan pada kertas saring atau kertas buram sesuai dengan nama bahan makanan yang tertera pada label. 

4. Biarkan beberapa saat sampai kertas kering, kemudian lihat bekas tetesan bahan makanan tadi, kertas akan transparan jika makanan yang diuji mengandung minyak. 

5. Catat hasil pengamatan dalam tabel! 

Langkah Kegiatan Pengamatan Sel Darah

Pengamatan Sel Darah

Alat Dan Bahan :

Blood lancet disposible atau penusuk ujung jari untuk mendapatkan darah, kaca objek dan kaca penutup, pewarna giesma atau eosin 1% dalam alkohol, etanol absolut, alkohol 96%, kapas, gelas beker 500 ml dan mikroskop cahaya. 

Langkah Kegiatan : 

1. Bersihkan jari tengah dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 96% dan biarkan kering dari alkohol.

2. Tusuk jari tersebut berlahan menggunakan lanset darah yang telah dibersihkan dengan alkohol 96% dan hapus darah yang pertama kali keluar. 

3. Teteskan darah yang keluar berikutnya secara langsung di atas salah satu sisi kaca objek yang telah dibersihkan (dapat juga dilakukan dengan pertolongan pipet)

4. Sentuhkan kaca objek yang lain pada tetesan darah sehingga membentuk sudut 30 derajat dengan kaca objek yang ada tetesan darahnya dan doronglah tetesan darah ke ujung yang lain dengan cepat dan merata sehingga berbentuk lapisan atau bayangan darah yang tipis.

5. Biarkan smear darah itu menjadi kering.
6. Rendamlah smear darah tersebut ke dalam etanol absolut selama 5 - 10 menit, kemudian keringkan. 


7. Setelah kering, tetesi smear darah tersebut dengan pewarna giesma atau eosin hingga merata, biarkan selama kurang lebih 20 menit. 

8. Kelebihan zat warna pada smear darah dicuci dengan cara mengalirkan air kran secara perlahan atau dengan air dalam pipet mengalir hingga kelebihan warna hilang. 


9. Periksa di bawah mikroskop, jika pewarnaanya masih pudar atau kurang baik, dapat diteteskan lagi pewarna giesma dan biarkan selama 20 menit. 

10. Keringkan di udara (tidak di bawah cahaya matahari secara langsung). Jika ingin dibuat preparat permanen, tetesi dengan entelan, kemudian tutup dengan kaca penutup. 

11. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop.

12. Gambarlah sel - sel darah yang kalian temui dalam pengamatan ini!

Langkah Kegiatan Golongan Darah

Golongan Darah 

Alat Dan Bahan :

Alkohol 96% serum anti - A serum anti B, Blood lanced disposibel (lanset darah), kaca objek, tusuk gigi lup, atau mikroskop.

Langkah Kegiatan : 

1. Bersihkan ujung jari tengah kalian dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 96%, biarkan sampai mengering.

2. Sediakan kaca objek yang bersih, teteskan satu tetes kaca anti - A pada sisi kiri kaca objek dan satu tetes serum anti - B di sisi kanan kaca objek.

3. Tusuk ujung jari tengah kalian yang telah dibersihkan dengan menggunakan lanset darah. Keluarnya darah tidak boleh ditekan atau dipijit - pijit.

4. Teteskan sedikit darah pada kedua serum tersebut dan selanjutnya campur darah dan serum dengan menggunakan ujung tusuk gigi.

5. Goyangkan kaca obyek tersebut perlahan dengan membuat gerakan melingkar.

6. Perhatikan adanya aglutinasi dengan mata biasa, jika tidak yakin kamu dapat melihatnya dengan bantuan mikroskop atau lup.

Langkah Kegiatan Golongan Darah
Ket:
+ = aglutinasi
- = tidak terjadi aglutinasi

Rabu, 01 Februari 2017

Langkah kegiatan Jaringan Epitel

Jaringan Epitel 

Alat Dan Bahan :

Preparat sayatan melintang usus halus atau duodenum, preparat sayatan melintang ginjal, preparat sayatan melintang trakea, preparat sayatan membujur kulit berambut dan tidak berambut, dan miskroskop. 

Langkah Kegiatan : 

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4 - 5 orang!

2. Siapkan mikroskop cahaya dalam keadaan siap pakai (pencahayaan, fokus dan posisi mikroskop).

3. Pasanglah preparat mikroskopis pada meja objek mikroskopis dan patikan preparat jelas teramati, pertama - tama dengan perbesaran lemah, lalu cari objek dengan perbesaran kuat. 

4. Masing - masing anggota kelompok mengamati secara bergantian dan menggambar setiap preparat yang diamati.

Langkah Kegiatan Pengamatan Sel Penyusun Jaringan Epitel

Pengamatan Sel Penyusun Jaringan Epitel 

Alat dan Bahan:

Kaca objek dan penutup, spatula dari kayu atau cotton bud, garam fisiologis atau NaCI 0,96%, metilen blue 1% dalam aquades, dan mikroskop. 

Langkah Kegiatan : 

1. Buat kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
2. Siapkan cotton bud atau spatula kecil dari kayu atau dapat juga digunakan ujung tusuk gigi yang halus serta siapkan kaca objek yang sudah dibersihkan. 

3. Basahi alat - alat tersebut dengan garam fisiologis ataus NaCI 0,96% pada bagian ujung -ujungnya, jangan sampai terlalu basah, cukup lembab saja. 

4. Goreskan secara perlahan cotton bud atau spatula kecil atau tusuk gigi yang telah disiapkan pada lapisan permukaan dinding rongga mulut (permukaan pipi bagian dalam) bukan pada sel - sela gigi atau gusi sehingga didapatkan cairan yang agak berlendir yang mengandung sel - sel epitel

5. Letakan hasil goresan yang mengadnung sel - sel epitel tersebut pada kaca objek dan ratakan, kemudian segera tetesi dengan metilen blue 1% - 2 tetes, biarkan hingga 5- 10 menit. 

6. Setelah selesai waktu pewarnaan, buanglah sisa kelebihan zat warna pada wadah khusus dengan cara memiringkan kaca objek ke wadah tersebut. 

Untuk menghilangkan kelebihan zat warna, bilaslah secara perlahan, dengan aliran air kran mengalir perlahan dan alirakn air pada salah satu ujung kaca objek. 

7. Setelah selesai dibilas, keringkan dengan cara diangin- anginkan. Siapkan mikroskop yang akan digunakan sambil menunggu preparatnya kering, kemudian ambil preparat yang dibuat. 

Cara Kerja Transpirasi Pada Tumbuhan

Transpirasi Pada Tumbuhan

Alat Dan Bahan : 

Potongan cabang/batang tanaman, fotometer, cutter, air, baskom (wadah air), stopwatch/jam tangan, kertas kobalt COCI₂, dan lampu spiritus. 

Cara Kerja : 

1. Siapkan perangkat fotometer yang ada dilaboratotium biologi.
2. Potonglah batang tanaman perdu yang ada disekitar.
3. Dengan segera, masukan potongan batang tanaman tersebut pada baskom yang berisi air. Kemudian, potong lagi potongan batang tadi dengan menggunakan cutter yang runcing di dalam air. 

4. Isi fotometer dengan air. Kemudian masukan potongan batang tanaman tadi ke pipa karet pada fotometer dan balut dengan vaselin agar tidak ada udara yang masuk. 

5. Lakukan pengamatan pergerakan air dalam pipa berskala fotometer selama 15 menit. 

6. Pengamatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ditempat teduh dan ditempat yang terkena sinar matahari. 

7. Catatlah perpindahan air setiap 5 menit sekali. Bandingkan antar kelompok. 

8. Untuk mengetahui laju transpirasi yang terjadi pada daun yang ditempatkan di tempat teduh dan panas, tempelkanlah kertas kobalt pada permukaan atas dan bawah daun secara serentak. Catat perubahan kertas kobalt tersebut. Kertas kobalt akan berubah menjadi merah setelah mengikat air hasil transpirasi. 

9. Catat hasil pengamatan kalian pada tabel pengamatan seperti pada contoh. 

Catatan: Sebelum digunakan, kertas kobalt dikeringkan lebih dulu di atas nyala lampu spiritus sampai kering dan warnanya menjadi biru. 

Langkah Kegiatan Pengamatan Struktur Jaringan Daun

Pengamatan Struktur Jaringan Daun

Alat Dan Bahan :
Daun Roe discolor, mikroskop, silet, kaca objek, kaca penutup, air dan pipet pasteur. 

Langkah Kegiatan : 

1. Siapkan daun Rhoe discolor yang dapat kalian peroleh dari lingkungan sekitar sekolah atau rumah. Daun Rhoe discolor ditandai dengan dua warna, bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna ungu. 

2. Siapkan pula kaca objek dan kaca penutup, kemudian teteskan setetes air di atas kaca objek tersebut. 

3. Buat sayatan melintang dari potongan daun Rhoe discolor tersebut dengan menggunakan silet atau cutter setipis mungkin, Buat sayatan bagian permukaan atas dan permukaan bawah daun. 

4. Letakan sayatan potongan daun tersebut di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan air. Kemudian, tutup dengan kaca penutup secara hati - hati. Usahakan agar tidak timbul gelembung udara. 

5. Tempatkan preparat mikroskopik yang kalian buat pada mikroskop. Amati preparat tersebut mulai dari perbesaran rendah (40x), kemudian lanjutkan ke perbesaran 100x. Amati bagian - bagian struktur batang yang kalian buat. Tunjukan bagian sitoplasma sel, sel parenkim, pigmen, kloropas, stomata, dan sebagainya. 

6. Gambarkan dan brilah keterangan yang jelas dari preparat yang kalian buat. 

Cara Kerja Pengamatan Struktur Jaringan Batang

Pengamatan Struktur Jaringan Batang 

Alat Dan Bahan : 
Batang tanaman dikotil dan monokotil muda, reagen safranin O, mikroskop, silet, air, preparat permanen sayatan melintang batang monokotil dan dikotil. 

Cara Kerja : 

1. Siapkan potongan batang tumbuhan dikotil dan monokotil muda.

2. Siapkan pula kaca objek dan kaca penutup, kemudian teteskan setetes air di atas kaca objek tersebut.

3. Buatlah sayatan melintang dari potongan batang tersebut dengan menggunakan silet atau cuter sebaik mungkin, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. 

4. Letakan sayatan potongan batang ditetesi air, kemudian teteskan reagen safranin O di atas sayatan tadi. Selanjutnya, tutup dengan kaca penutup secara hati - hati. Usahakan tidak timbul gelembung udara. 

5. Tempatkan sediaan mikroskopik yang kalian buat pada mikroskop, periksalah mulai dari perbesaran rendah (40x), kemudian lanjutkan ke pembesaran 100x. Amati bagian - bagian  struktur batang yang kalian buat. Tunjukan bagian epidermis, korteks, silinder pusat dan empulur. 

6. Amati pula preparat permanen sayatan batang monokotil dan dikotil yang tersedia di laboratorium kalian. Tunjukan bagian - bagian struktur jaringan batang pada preparat tersebut. Bandingkan dengan preparat yang kalian buat. 

7. Gambarkan preparat yang kalian buat dan berilah keterangan yang jelas! 

Cara Kerja Pengamatan Struktur Jaringan Akar

Cara Kerja Pengamatan Struktur Jaringan Akar - Berikut ini langkah - langkah untuk pengamatan struktur jaringan akar. 

Alat Dan Bahan : 

Akar tanaman dikotil dan monokotil muda, mikroskop, silet, kaca objek, kaca penutup, air/aquades, reagen anilin sulfat, preparat sayatan melintang akar monokotil dan dikotil. 

Cara Kerja : 

1. Siapkan potongan akar tanaman dikotil dan monokotil muda yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar sekolah atau rumah. 

2. Siapkan pula kaca objek dan kaca penutup, kemudian teteskan setetes air di atas kaca objek tersebut.

3. Buatlah sayatan melintang dari potongan akar tersebut dengan menggunakan silet sebaik mungkin, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. 

4. Letakan sayatan potongan akar tersebut diatas kaca objek yang telah ditetesi air tadi, kemudian teteskan 2- 3 tetes reagen anilin sulfat sampai menutupi seluruh potongan. Selanjutnya tutup dengan kaca penutup secara hati - hati. Usahakan jangan sampai timbul gelembung udara. 

5. Tempatkan sediaan mikroskopik yang kalian buat pada meja mikroskop, periksalah mulai dari pembesaran rendah (40x), kemudian lanjutkan ke pembesaran 100x. Amati bagian - bagian struktur jaringan akar yang kalian buat, Tunjukan bagian epidermis, korteks dan silinder pusat. 

6. Bandingkan preparat yang kalian buat dengan preparat permanen sayatan melintang akar yang tersedia di laboratorium. Kemudian gambarkan susunan dan letakan jaringan pada preparat akar tersebut. 

7. Gambarlah preparat yang kalian amati dan beri keterangan yang jelas. 

Pengaruh Cairan Lingkungan Eksternal Sel Terhadap Sel - Sel penyusun Jaringan

Alat dan Bahan :
Neraca analitik (manual atau digital); pisau atau cuter, umbi kentang segar (3 - 5) buah; penggaris atau mistar ukuran 30 cm; kertas isap; aluminium foil; larutan gula dengan konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8%; larutan garam masing - masing dengan konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8%; aquades; gelas beker ukuran 100 ml (5 buah); dan alat tulis. 

Cara Kerja : 

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang! Dari kelompok yang ada bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 menggunakan larutan gula, sedangkan kelompok 2 menggunakan larutan garam. 

2. Buatlah larutan gula atau garam 2%, 4%, 6% dan 8%. Larutan tersebut dibuat dengan cara melarutkan 2, 4, 6 dan 8 gram gula atau garam 100 ml aquades. Tampung larutan yang telah dibuat ke dalam wadah yang telah disediakan dan beri label. 

3. Siapkan 5 buah gelas beker untuk setiap kelompok. Isi 4 buah gelas beker masing - masing dengan larutan gula atau garam dengan konsentrasi yang berbeda 2%, 4%, 6% dan 8%. Isi 1 gelas beker yang tersisa dengan aquades. Beri label pada kelima gelas beker tersebut. 

4. Kupas tentang dan cuci sampai bersih. Potong kentang bentuk dadu ukuran 1 Cm³. Buatlah sebanyak 10 buah dan bagi menjadi 5 bagian. Kemudian, setiap bagian yang terdiri atas 2 potong irisan kentang ditimbang dengan timbangan analitik dan catat berat kentang sebelum dimasukan pada masing - masing larutan (berat awal). 

Ingat jangan sampai kentang yang telah ditimbang tertukar untuk dimasukan ke dalam larutan yang berbeda. Gunakan alas alumunium foil untuk menimbang irisan kentang. Dengan demikian, alas yang digunakan untuk menimbang irisan kentang tersebut harus ditimbang dulu beratnya sebelum digunakan, sedangkan berat irisan kentang merupakan berat total kentang dengan aluminium foil yang digunakan dikurangi berat aluminium foil. 

5. Masukan kentang yang telah ditimbnag ke dalam masing - masing larutan yang telah disediakan selama 30 menit. 

6. Setelah 30 menit, angkat setiap kentang kemudian letakan di atas kertas isap untuk menyerap kelebihan air yang ada di luar. 

7. Timbang masing - masing kentang tersebut untuk mendapatkan berat akhir dan catat hasilnya. 

8. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel seperti contoh tabel berikut ini! Dan buatlah laporan tertulis hasil pengamatan kalian!

Pengaruh Cairan Lingkungan Eksternal Sel Terhadap Sel - Sel penyusun Jaringan