Minggu, 15 Januari 2017

Teknologi Pengawetan Makanan Dan Penyebab Kerusakan Makanan

Teknologi Pengawetan Makanan Dan Penyebab Kerusakan Makanan - Dengan makin majunya cara bercocok tanam, beternak, perikanan, maka hasil pertanian, peternakan dan perikanan semakin melimpah, bahkan kadang - kadang hasil tersebut di suatu daerah melebihi kebutuhan. 

Hal itu kadangkala menjadi masalah bagi manusia, sebab hasil tersebut akan rusak bila tidak dapat dimanfaatkan. Agar tahan lama dan tidak cepat rusak sesuai dengan waktu yang diinginkan maka bahan makanan tersebut harus diawetkan. Baca Pengawetan Makanan Secara Fisika Dan Kimia.

Pengawetan makanan kadangkala disama artikan dengan pengolahan. Pengawetan adalah suatu teknik atau tindakan yang digunakan oleh manusia pada bahan pangan sedemikian rupa, sehingga bahan pangan tersebut tidak mudah rusak. 

Pengolahan adalah teknik atau seni untuk mengolah suatu macam bahan menjadi bahan lain yang sifatnya berbeda dengan yang semula. 

Semua komoditi hasil pertanian termasuk diantaranya padi, kentang, dan hasil peternakan misalnya, daging, susu, telur dan seluruh makanan manusia mempunyai sifat mudah rusak, oleh sebab itu perlu diawetkan . Pengawetan dilakukan sebelum bahan - bahan itu rusak.

Baca : Komposisi Dan Syarat Makanan Sehat

Tujuan pengawetan adalah menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan, mempertahankan mutu, menghindarkan terjadinya keracunan sehingga mempermudah penanganan dan penyimpananya. Atau dengan kata lain, pengawetan adalah usaha untuk menghambat kerusakan. Bila ditinjau dari penyebab kerusakan bahan makanan, kerusakan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 

a. Kerusakan mikrobiologois, yaitu kerusakan makanan karena mikroorganisme. Bentuk kerusakan inilah yang paling banyak merugikan. 

b. Kerusakan mekanis. Yaitu kerusakan yang timbul karena adanya benturan mekanis, baik benturan antarbahan itu sendiri maupun benturan antara bahan dan benda lain. 

c. Kerusakan fisik, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh perlakuan fisik, misalnya pemanasan minyak yang berlebihan dapat menyebabkan rusaknya beberapa asam lemak. 

d. Kerusakan fisiologis dan biologis, Yaitu kerusakan yang disebabkan oleh reaksi - reaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enzim yang secara alamiah terdapat di dalam bahan, sehingga terjadi proses penguraian yang berakhir dengan kerusakan bahan. 

e. Kerusakan kimiawi, yaitu kerusakan yang biasanya berhubungan dengan kerusakan lain. 

Kerusakan bahan tersebut di atas akan dicegah dalam proses pengawetan makanan. Perlu diingat bahwa dalam pengawetan harus selalu diusahakan agar dalam penyimpanan nilai gizi bahan makanan tidak banyak berkurang.

Dalam pembahasan ini teknologi pengawetan makanan akan ditekankan pada pengawetan makanan yang ditujukan untuk mencegah kerusakan oleh mikroorganisme atau serangga.

Baca : Nilai Makanan Menurut Prof. Lucius

Demikian Teknologi Pengawetan Makanan Dan Penyebab Kerusakan Makanan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar